Disebutjuga bolu gulung, adalah kue jenis sponge cake yang memiliki tekstur kue yang empuk lagi lembut, dioles dengan selai atau krim mentega dan lalu digulung. Nah jika anda tertarik membuatnya, berikut ini. 16 Resep Bolu Gulung Spesial yang Enak dan Lembut (Rekomended) Bolu merupakan kudapan yang mudah dijumpai dimana saja. Resep kue bolu mini.

Tuner, atau Penala berfungsi untuk memilih kanal / stasiun dengan cara merubah gelombang radio yang diterima antena menjadi signal IF Intermediate Frequency. Didalam Tuner terdapat 3 rangkaian utama, yaitu 1 Penguat frekuensi tinggi / Penguat RF RF Amplifier, 2 Pencampur Mixer dan 3 Osilator lokal Local Oscillator. Penguat Frekuensi Radio Penguat RF Penguat frekuensi tinggi, seperti namanya, berguna untuk menguatkan sinyal frekuensi radio yang diterima oleh antena. Penguat RF ini harus memiliki karakteristik penguatan yang merata pada seluruh bidang frekuensi dan memiliki perbedaan penguatan antar kanal yang sekecil mungkin. Karena rasio S/N perbandingan sinyal terhadap noise ditentukan oleh penguat RF ini, maka penguat RF harus memiliki penguatan gain yang cukup besar, tetapi juga harus tetap menghasilkan distorsi yang kecil jika ternyata gelombang yang diterima sudah cukup besar, untuk itulah maka ditambahkan rangkaian kontrol penguatan otomatis AGC / Automatic Gain Control yang diumpan-balik kan pada rangkaian RF ini. Pencampur Mixer Fungsi mixer adalah mencampur gelombang radio yang diterima antena yang telah dikuatkan oleh Penguat RF dengan keluaran osilator lokal sehingga diperoleh signal IF intermediate frequency yang merupakan selisih dari kedua frekuensi yang dicampur tersebut. Frekuensi pembawa sinyal yang dikeluarkan rangkaian mixer ini adalah dibuat tetap sebesar 38,9 Mhz yang merupakan frekuensi pembawa gambar yang didalamnya juga terdapat sinyal singkronisasi dan frekuensi sebesar 33,4 Mhz yang merupakan frekuensi pembawa suara. Osilator Lokal Local Oscillator Fungsi osilator lokal adalah membangkitkan frekuensi yang nantinya dicampur dengan frekuensi yang diterima antena sehingga didapat frekuensi IF, frekuensi osilator lokal dapat diubah-ubah sesuai dengan kanal / saluran yang lokal harus sangat stabil, karena jika osilator lokal mudah tergeser maka gambar dan suara tidak dapat direproduksi dengan sempurna. Untuk mendapatkan ke-stabilan ini maka ditambahkan rangkaian kontrol AFT Automatic Frequency Tuning atau AFC Automatic Frequency Control yang berguna untuk mendeteksi penggeseran frekuensi pembawa sinya IF gambar yang kemudian di umpan-balikkan ke osilator lokal, sehingga osilator lokal di-stabilkan oleh tegangan umpan-balik tersebut tegangan AFT / AFC Kaki-kaki Pada Tuner Pin-pin pada tuner Pada beberapa type, tuner memiliki kaki lebih dari 15 pin, namun beberapa yang lain hanya memiliki 5 pin saja, banyak sedikitnya pin tergantung seberapa komplek rangkaian pada tuner tersebut, karena ada beberapa tuner yang sudah digabungkan dengan penguat IF nya dalam satu blok, sehingga kaki-kaki dari tuner tersebut menjadi banyak. Secara umum tuner memiliki kaki dengan fungsi IF, B+, AGC, AFT, VT dan pemilih BAND. Berdasarkan fungsi kaki ini, khususnya kaki-kaki pengontrol pemilih Band dan tegangan tuning tala tuner dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu 1 Tuner Analog, 2 Tuner Semi Digital, dan 3 Tuner Digital. Perbedaan mendasar dari tuner dengan sistem pengontrolan analog terhadap tuner dengan sistem pengontrolan digital adalah Pada tuner dengan sistem pengontrolan digital, fungsi VT dan pemilih BAND di proses didalam tuner sehingga pin VT, VL, VH, dan VU yang ada pada tuner analog digantikan dengan pin SCL, SDA dan tegangan supply 33 Volt, Sedangkan untuk tuner dengan sistem pengontrolan semi digital, hanya pin pemilihan Band saja diproses didalam tuner, sehingga pin yang semula VL, VH, dan VU digantikan dengan pin B1 dan B2. Tabel Fungsi Pin / Kaki Pada Tuner Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki pin pada tuner dengan sistem pengontrol Analog Nama Kaki Nama lain Fungsi Keterangan IF Keluaran IF BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser BL VHL, VL Memilih BAND VHF Low 48 - 82 Mhz atau Kanal 2 - 6 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif BH VH Memilih BAND VHF High 175 - 224 Mhz atau Kanal 7 - 13 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif BU VU Memilih BAND UHF High 471 - 855 Mhz atau Kanal 14 - 83 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif AGC Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis AGC Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun BT VT Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning Voltage Tuning 0 - 33 Volt Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki pin pada tuner dengan sistem pengontrol Semi Digital Nama Kaki Nama lain Fungsi Keterangan IF Keluaran IF BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser B1 V1 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 0 VHF Low 1 VHF High 1 UHF B2 V2 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 1 0 1 AGC Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis AGC Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun BT VT Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning Voltage Tuning 0 - 33 Volt * 0 = 0 Volt, 1 = Setara tegangan Vcc Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki pin pada tuner dengan sistem pengontrol Digital Nama Kaki Nama lain Fungsi Keterangan IF Keluaran IF BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type nya AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser SCL Serial Clock 5 Volt SDA Serial Data 5 Volt AGC Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis Automatic Gain Control Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun BT VT Suplay tegangan frekuensi tuning 33 Volt Dibawah ini adalah tabel susunan kaki Tuner yang ada dipasaran Beberapa Model / Type Tuner yang sering digunakan Televisi 113-118, 113-198A, 113-198C , 113-202 , 113-202A , 113-202B , 113-202C , 113-202K , 113-202N , 113-202P , 113-202T , 113-241 , 113-241A , 113-241C , 113-244Z , 115-V-0125AQ , 1-464-756-11 , 1-464-756-21 , 1-465-371-11 , 1-465-371-12 , 1AV4F1BAM0010 , 1AV4F1BAM0140 , 1AV4F1BAM0160 , 1AV4F1BAM0161 , 1AV4F1BAM0190 , 1AV4F1BAM0210 , 1AV4F1BAM0211 , 1AV4F1BAM0213 , 1AV4F1BAM0242 , 1AV4F1BAM0243 , 1AV4F1BAM0244 , 1AV4F1BAM0246 , 1AV4F1BAM0270 , 1AV4F1BAM0280 , 6700PFPL05A , 6700VNF004E , 6700VNF004H , 6700VNF009V , 6700VNF010B , 6700VNF010C , 6700VNF010D , 6700VPF003B , 6700VPF003D , 6700VPF005D , 6700VPF009D , 6700VPF009L , 6700VPF009V , 6700VPF009Z , 6700VPV002A , 6700VPV002A , 8-598-039-01 , 8-598-039-02 , 8-598-047-00 , 8-598-047-01 , 8-598-047-20 , 8-598-047-40 , 8-598-047-41 , 8-598-254-00 , 8-598-254-10 , 8-598-254-20 , 8-598-254-50 , 8-598-269-00 , 8-598-339-00 , 8-598-339-00 , 8-598-339-10 , 8-598-339-10 , 8-598-339-20 , 8-598-339-20 , 8-598-339-30 , 8-598-339-30 , 8-598-340-00 , 8-598-340-10 , 8-598-340-20 , 8-598-341-00 , 8-598-426-00 , BTF-WA401 , CHR7C707B , DCF8719 , DCF8724 , DT5-BF18D , DT5-NF20D , DT5-NF20F , DT9-NF07D , DT9-NF10D , DT9-NF10F , DT9-NF20D , EC926X2 , EC931X3 , EL463 , EL811 , EL811LX1 , EL813 , EL921 , EL921L2 , ELA11L1 , ENV56878G2 , ENV56897G3 , ENV-568B2G3 , ENV568D4G3 , ENV568D4G3 , ENV568H3G3 , ENV568L1G3 , ENV568L1G3 , ENV568N0G3 , ENV56D01G3 , ENV56D02G3 , ENV56D15G3 , ENV56D18G3 , ENV56D20G3 , ENV56D35G3 , ENV56D44G3 , ENV56D71G3 , ENV59D06G3 , ENV59D36F2 , ENV59D58G3 , ENV59D58G3 , ENV59D68F1 , ENV59D82G3 , ENV59D99G3 , ENV59DL4G3 , ET-3D1-EW , EWT-5V3K2-E01W , FI1216 , FI1246 , FI1256 , KS-H-104EA , LED PLUG , MTM-4045 , MTP-MM-4015 , QAU0168-002 , SKW-142 , SKW-151 , ST5HD84 , ST5HD970 , ST5HZ64 , ST5UF51 , ST5UF770 , ST5UF78S , ST5UF83A , ST5UZ68 , ST6HD64 , ST6UF66 , ST6UF78 , TCMU30111PTT , TCPN4782PA16A , TDF-3M3S , TDQ-38 , TDQ-3-CATV , TECC0949PG35A , TECC0949PL35A , TECC0949VG28A , TECC0949VG28A , TECC0949VG28B , TECC0949VG29A , TECC0949VG29B , TECC0949VG33A , TECC0949VG33B , TECC0985VD28A , TECC1040PG26B , TECC1040PG26B , TECC1040PG26C , TECC1040PG26E , TECC1040PG30M , TECC1040PG31A , TECC1040PG32A , TECC1040PG32T , TECC1040PG36A , TECC1070PG21B , TECC1070PG26A , TECC1070PG26B , TECC1070PG31A , TECC1070PG32A , TECC1070PK22A , TECC1080PK21B , TECC1080PK25A , TECC1080PK25B , TECC1880PA08A , TECC1880PA08C , TECC1880PA08C , TECC1880PA09A , TECC1880PA09C , TECC1880PA21A , TECC1880PA21B , TECC1880PA21D , TECC1880PA21K , TECC1880PK21B , TECC1880PK25A , TECC1880PK25B , TECC1880PK25D , TECC1970PG26A , TECC1980PA21A , TECC1980PK25A , TECC1980PK25D , TECC1980VA15A , TECC2949PG28A , TECC2949PG28B , TECC2949VG28A , TECC2989VA14B , TECC2989VA15A , TECC2989VA15B , TECC2989VA24A , TECC2989VD28A , TECC2989VD28B , TELH9-226C , TELH9-313A , TELH9-930A , TEMIC 3400 , TEMIC 3402 , TEMIC 5000 , TEMIC 5002PH5 , TU8NSM01F , TUNER 2900 , TUNER EC411 , TUP1105 , TUSH8-C90B , TUSH8-C90E , TUSH8C90F , TUSH8-C90H , TVCH-3103B , TVSH6UZFF , UV1315 , UV1316 , UV1355 , UV915 , UV916 , UV917 , VTSA7UK50 , VTSH6JF65 , VTSH6UF65 , VTSH6UF78 , VTSH6UZ60 , VTSH6UZ61-P , VTSH6UZ62P , VTSH6UZ64 , VTSH6UZ78 , VTSH6UZFC , VTSH7UF56 , VTSH7USZFD , VTSH7USZFD1 , VTSH7UZ50 , VTSH7UZ50 , VTSH7UZ51 , VTSH7UZ59 , VTSH7UZ64 , VTSH7UZ64 , VTSH7UZ68 , VTSH7UZ73 , VTSH7UZFD1 , VTSR7UD52 , VTSR7UF56 , VTSR7UF67A , VTSR7UZ50 , VTSS6USEFH , VTSS6USZF , VTSS6USZF , VTSS6USZF7 , VTSS6USZFE , VTSS7USZF1 , VTSS7USZFC , VTSS7UZF1, Dll Kesalahan yang sering ditemui pada Tuner Dibawah ini adalah gejala yang sering ditemui pada televisi yang dapat menunjukkan bahwa tuner kemungkinan dalam kondisi rusak, tetapi gejala-gejala tersebut harus dibarengi dengan proses pengukuran tegangan masukan pada kaki-kaki tuner dan sinyal masukan dari antena. Jika hasil pengukuran tegangan masukan dan sinyal masukan dari antena dalam kondisi normal, tetapi tetap muncul gejala-gejala seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini, maka blok tuner bisa dipastikan dalam kondisi rusak. Gejala Hasil Pengukuran Kemungkinan Kerusakan pada Penerimaan sinyal lemah noise Tegangan AGC normal, Sinyal antena kuat Penguat RF Tidak dapat menerima siaran sama sekali Tegangan VT, AGC, pemilih band normal Penguat RF, Mixer, Osilator lokal Tidak dapat menerima siaran pada salah satu band Tegangan pemilih band normal Osilator lokal Frekuensi bergeser Tegangan VT normal, AFT normal Osilator lokal Sebelum melakukan penggantian blok tuner, coba lakukan penyolderan ulang pada setiap solderan komponen dalam tuner yang kemungkinan solderannya terjadi keretakan setelah lama digunakan, sebab sering kali tuner kembali normal setelah dilakukan penyolderan ulang, solderan yang mengalami keretakan disebabkan oleh suhu dalam tuner yang meningkat saat tuner bekerja, suhu yang tinggi tersebut menyebabkan timah solder meleleh, sehingga solderannya menjadi retak. Rangkaianrangkaian tersebut diantaranya adalah penguat IF, rangkaian detektor video, video amplifier, AGC (automatic gain control). 1. Penguat IF (Intermediate Frequency) Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal output yang dihasilkan Tuner hingga 1.000 kali. Karena output tuner merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada Memahami Bagian Tuner Pada Televisi Penguat Frekuensi Radio Penguat RFUploaded byRosalinda 0% found this document useful 0 votes1K views6 pagesDescriptionAM dan FMOriginal TitleA FMCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1K views6 pagesMemahami Bagian Tuner Pada Televisi Penguat Frekuensi Radio Penguat RFOriginal TitleA FMUploaded byRosalinda DescriptionAM dan FMFull description
5buah cabai rawit merah kalau mau lebih pedas bisa ditambahin. Tinggal tumis semua sayuran, bumbui simpel dengan bawang, garam, lada, dan siap disajikan. 8+ Resep Cara Membuat Seblak Ceker, Kuah, Mie, Kering Resep orak arik sayur kari yang nikmat disajikan saat makan siang. Resep orak arik sayur bakso. 100 gram buncis, iris serong. Menu
Sunday, April 8, 2012 by skemarangkaian TV tuner that is used on older models and new models of television there are some differences. Therefore, understanding the different types of tuner would be useful if we want to replace the tuner with the other voltage older models generally use a supply voltage of 12v, the new models are commonly used 5V supply voltage. Some use a 9V voltage, but very TUNERVoltage Synthesizer tuner VS tunerTuner that uses a tuning control VT or BT with a voltage between 0 to 33V Voltage Synthesizer tuner named. TV can be found on the aircraft models, old and newBased on how the control band-switch, Tuner VS then there are 2 kinds, namelyUsing 3-Band input sw, the VL-VH-UUsing 2-Band input sw, the Band SW1 and SW2 Band. This tuner is actually similar to the type of band 3-sw. For control-sw 2 band is in the tuner will still be converted into 3-sw Synthesizer tuner FS tuner or the type of PLLTuner wherein the tuning voltage and the voltage controlled band switching the digital communication through SDA and SCL. This tuner has a supply voltage Vcc, which is5V is used for the digital tuner circuit control and33V fixed voltage or fixed is used to control the voltage supplied to the tuning in the digital circuits within the tuner.Tuner old sometimes there are additional circuit voltage of 12V to the on the wide range of revenue-frequency band, there are three kinds of tunerNormal tunerSuperband tunerTuner hyperbandNormal tuner, the tuner that can receive broadcasts "on-air" terrestrial TV in the frequency bandFrequency of VHF Band I - VL 41-68 MhzBand III - VH 174-230 MhzFrequency UHF Band IV - U 470-581 MhzBand V - U 582-960 MhzBand II - 104 MHz is used for FM radio broadcastingVL and VH bands used for broadcast channels 2 through 12U bands used for broadcast channels 21 to 69Superband Tuner and Hyperband, the tuner can receive broadcast as normal tuner plus the ability to receive broadcasts "off air" CATV cable television.S band using frequency band between VL and VHH-band using a frequency band between VH and USuperband Tuner can receive the broadcast band SHyperband tuner can receive broadcast band and S band HBased on the IF frequency outIF frequency tuner out there who have 38/ Mhz frequency. In Indonesia generally use frequency, but sometimes there is a use on the pin-outThere are several kinds of tuner long pin-out configuration. But now almost all the tuner is already using an international standard 11-pinUniversal tunerChina is now producing "universal tuner" 11-pin. Indonesia was just the market we do not know whether it exists or not. This tuner can be used to substitute for the various types of tuners and tuner can adjust to this direct voltage of 5, 9, or antenna input connectorForm the antenna input connector there are two kinds, namelyRCA type connectorsAntenna RF connectorTuner modulesTuner is a tuner module inside there are all Video IF amplifier circuit and the FM-detector. This kind of tuner is using VS and some are using the module has output likeRF AGC-outRF AFC-outAudio-outVideo-outBase band out, the signal to be processed into stereo sound that in tuner is also sometimes diperlengkapa with audio-switch to TV / AV-in. Therefore, to the sound of the AV-in connected via Audio-in found on the tuner module. Sometimes the sound volume to be controlled in the tuner tuner module 1SONY tuner module 2Toshiba tuner moduleImpedance input / outputImpedance tuner has all kinds of input / output 75 to distinguish 2-band tuners VS sw with PLL tuner FSIn all these circumstances and the removable pin 11 feet was not cut, it is sometimes difficult to distinguish between two band-tuner tuner sw with models have a tuner pin legs partially emptied. FS Tuner has a location pin 30V voltage 3 numbers from the back of the IF pin out. Posted in Television
TRIBUNJOGJACOM, SEMARANG Astra Motor menutup rangkaian HUT ke-52 dengan berkontribusi di bidang lingkungan melalui penanaman 10.000 bibit pohon Mangrove yang bertempat di Mangunharjo, Kecamatan
Seiring berkembangnya zaman menjadi era digital, mendengarkan siaran radio melalui perangkat radio sudah mulai ditinggalkan. Namun bagi sebagian orang, memutar-mutar gelombang radio merupakan keasyikan tersendiri. Bahkan mereka antusias merakit tuner radio FM stereo sendiri menggunakan skema radio FM sederhana. Sekarang banyak sekali model tuner dan IC FM berbagai merek yang bisa digunakan. Beberapa di antaranya sangat sederhana karena hanya memerlukan kapasitor dan resistor saja. Hampir semua komponen pada skema turner FM sederhana mudah ditemui di toko-toko Juga Skema Radio FM VarcoKalau kamu tertarik merakit radio FM sendiri, caranya terbilang mudah karena rangkaiannya cukup Tuner FM SederhanaRangkaian radio receiver FM yang digunakan menggunakan dua buah transistor dengan tegangan 3 Volt dan IC tipe TDA7050. IC ini berfungsi sebagai penguat audio sedangkan transistor berfungsi sebagai penerima radio frekuensi RF. Agar rangkaian ini dapat bekerja hanya dengan power supply 3 VDC, bagian output menggunakan headphone. Jadi, efisiensi dayanya menjadi lebih umum, terdapat dua bagian utama pada radio penerima FM sederhana yaitu bagian penguat audio dan penerima RF. Pada bagian receiver, terdapat dua tingkat transistor jenis BF199. Konfigurassi rangkaian RLC mampu menerima sinyal antara 88 hingga 108 MHZ. Untuk mengatur frekuensi penerimaan, kamu dapat menyetel putaran kapasitor variabel bagian RF, bagian penting lainnya adalah amplifier audio. Komponen ini berfungsi menguatkan sinyal dari dua buah transistor. Terdapat sebuah potensiometer yang menghubungkan anplifier dan RF. Fungsinya sebagai volume. Rangkaian radio receiver FM ini menggunakan baterai sebagai catu dayanya karena hanya menggunakan tegangan 3 rangkaian radio ini adalah cakupan penerimaan sinyal yang terbatas. Rangkaian radio ini tidak dapat menerima siaran broadcast dari stasiun yang sangat jauh. Jadi, penerima radio FM sederhana ini hanya cocok digunakan untuk menerima siaran dari stasiun lokal di dalam kota Radio AM FMSelain radio FM, kamu juga bisa mencoba merakit radio AM. Radio FM dan AM berbeda dalam hal rentang frekuensi dan cara pencarian gelombang/sinyalnya. sinyal FM lebih sering digunakan sebagai frekuensi radio karena menghasilkan suara stereo dan memiliki bandwith lebih lebar. Selain itu, sinyal FM lebih tahan terhadap sinyal AM memiliki beberapa kelemahan, seperti rentan akan gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatas oleh bandwith yang sempit. Tetapi, radio AM memiliki keunggulan yaitu lebih sederhana sehingga mudah penerima radio gelombang AM ini cukup sederhana. Jika pada perakitan radio FM kamu membutuhkan 2 transistor, sekarang kamu membutuhkan 3 buah transistor dengan tipe sama yakni C9011 atau FCS9011. Transistor tipe tersebut sangat mudah ditemukan di toko elektronik dengan harga sangat terjangkau. Kamu juga membutuhkan varco yang bisa diambil dari radio rusak/ AM rakitan ini cukup peka apalagi kalau dipasang seutas kabel sebagai antena atau antena eksternal. Dengan menggunakan 2 buah baterai 1,5 Volt atau catu daya DC 3 volt saja, kamu bisa menikmati siaran radio AM favorit .Untuk dioda detektor D1, sebaiknya palai dioda germanium, seperti 1N4148, OA79, dan itulah cara merakit radio sendiri dengan menggunakan skema radio FM sederhana atau AM. Caranya tidak terlalu sulit dan proses perakitannya tidak membutuhkan waktu lama. Komponen-komponennya pun banyak tersedia di vespa dan suka mancing coyyyyy, kesibukan kerja malam, jaga malam, tapi enjoy aja sambil ngopi wkwkw.
Rangkaiantimer sederhana adalah rangkaian penanda waktu atau pengingat waktu. Pada dunia eletronika, rangkaian timer ini mudah sekali anda temukan contoh pengaplikasiannya. Seperti pada jam tangan digital atau perangkat lainnya. Dan anda pun bisa membuat dan merangkai sendiri rangkaian timer sederhana sendiri.
Prinsip dasar kerja rangkaian TV - Kali ini saya ingin mendokumentasikan rangkuman prinsip dasar kerja televisi yang saya dapatkan dulu ketika sekolah. Mungkin ini akan bermanfaat suatu saat ulasan secara urut sistim kerja mulai dari 1. Antena penerimaBerfungsi untuk menerima gelombang elektromagnetik yaitu gelombang vedeo komposit gelombang modulasi pembawa gambar dan suara2. RF AMP radio frequence amplifierBerfungsi untuk menguatkan gelombang video composit yang telah di pilih oleh penala OSC.oscilator lokalBerfungsi untuk membangkitkan frekwensi yang lebih tinggi dari frekwensi yang di terima oleh penala, dengan selisih sebesar frekwensi menengah. If video composite sehingga menghasilkan frekwensi menengah pembawa suara33,4MHz dan pembawa gambar 38,9MHz.4. MIXERBerfungsi mencampur antara frekwensi OSC lokal dengan frekwensi yang telah di pilih oleh tuner, yang outputnya merupakan frekwensi if video IF VIDEO COMPOSITE Pada bagian ini merupakan suatu filter pelewat jalur ,band pass filter karena pada bagian ini harus mampu melewatkan band frekwensi IF video dan sekaligun menguatkan amplitudonya dengan keluaran yang akan di umpan ke bagian detektor harus mempunyai keluaran yang konstan, oleh karena itu pada bagian ini di lengkapi dengan automatic gain control AGC yang di sebut IF VIDEO DETEKTOR pemisah signal gambarDari frekwensi pembawanya kemudian di umpan ke bagian penguat video. Signal informasi suara if sound di umpan ke bagian pemproses suara dan signal sincronisasi di lanjutkan ke bagian pembangkit raster defleksi vertikal dan horizontal7. VIDEO AMPLIFIERpenguat gambar/luminaceBerfungsi menguatkan amplitudo dari signal gambar/luminace yang kemudian di umpankan ke kaki katoda tabung pass filterBerfungsi untuk melewatkan band frekwensi menengah suara sebesar 5,5 Mhz dalam sistem frekwensi modulasi FM9. IF SOUND AMPLIFIERpenguat frekwensi menengah suaraBerfungsi melewatkan band frekwensi menengah suara dan sekaligus menguatkan amplitudonya,dalam batas band frekwensi menengah 5, Detektor audio sustim ratio detektorBerfungsi untuk memisahkan signal informasi suara dari frekwensi pembawanya kemudian di umpan ke bagian penguat akhir PA.11. POWER AMPLIFIER AUDIO penguat ahkir Berfungsi menguatkan daya dari pada signal suara yang telah di pisahkan oleh bagian LOUDSPEAKER pengeras suaraBerfungi untuk mengubah signal listrik suara menjadi getaran suara yang dapat di IF AGC IF automatic gain control Bagian ini berfungai sebagai umpan balik negative ke bagian penguat IF1, tjuanya agar level penguatan pada bagian penguat if konstan / RF AGC radio frequence AGC Berfungsi sebagai umpan balik positive ke bagian tuner, tujuanya agar level penerimaan signal yang lemah dapat di kuatkan agar kualitas gambar SINC SEP sincronisasi seoaratorBerfungsi untuk menyamakan freqwensi vertikal dan freqwensi horizontal dari pemancar dengan pesawat penerimanya,agar tidak terjadi gambar yang bergeser ke atas dan ke bawah, bergeser ke kiri dan ke INT integratorBerfungsi untuk mengubah pulsa singkronisasi menjadi pulsa gigi gergaji /saw tooth untuk menyamakan frekwensi vertikan dari pemancar dengan frekwensi vertikan V OSC vertikal oscilator Berfungsi untuk membangkitkan freqwensi untuk vertikal sebesar 50 Hz untuk sistim PAL Phase Alternating Line.18. V OUT/AMPL vertikal output amplifierBerfunsi untuk menguatkan signal gigi gergaji yang akan di umpan ke bagian devleksi DIFFdifferensiator Berfungsi untu mengubah pulsa sincronisasi menjadi bentuk "picu" untuk menyamakan frekwensi horizontal yang akan di umpan ke bagian H. H..OSC horizontal oscilator Berfungsi membangkitkan frekwensi horizontal sebesar 15625 Hz 15,625KHz untuk sistim ; HORIZONTAL OUT-AMPBerfungai pensaklar/ flyback transformatorBerfungsi sebagai trafo step-up tegangan yang akan di umpan ke bagian cascade/dioda tegangan tinggi / REC. High voltage rectiverBerfungsi sebagai pengali lipat tegangan AC dari flyback menjadi tegangan DC yang sangat tinggi yaitu mencapai 10-20 Kilo AFC automatic freqwensi controlBerfungsi untuk mengontrol agar freqwensi horizontal CRTCatoda Ray Tube=tabung sinar katodaBerfungsi untuk memproduksi signal luminan terkait; 5 komponen pendukung kerja CRT26. REGULATOR/PSU/CATU DAYA Berfungsi untuk tegangan keseluruh bagian pada VAK TVLanjut baca; Blog pemprosesan CRT warnaItulah beberapa sistim kerja TV secara sederhan. Mudah-mudahan bermanfaat ya! RangkaianIntercom Sederhana Dengan 3 Transistor - Rangkaian Intercom terdiri dari 3 tahap resistor-kapasitor amplifier ditambah. Ketika cincin tombol S2 ditekan, rangkaian penguat terbentuk di sekitar transistor T1 dan T2 akan dikonversi menjadi astable asimetris multivib-rator menghasilkan sinyal dering. Rangkaian TV adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai sistem pengendali dalam perangkat televisi. Cara kerja rangkaian tv berawal dari antena yang menerima input frekuensi berupa VHF dan UHF. Frekuensi yang masuk nantinya diatur oleh tuner dan pencari gelombang, kemudian sinyal akan diproses dan dipisahkan antara gambar dan suara. Nantinya, gambar akan diolah oleh tabung katoda dan diteruskan ke layar, sinyal suara diproses untuk dipecah menjadi stereo dan kemudian dikirim ke penguat akhir dan speaker. Prinsip kerja pesawat televisi yang terdapat pada rangkaian ialah mengubah sinyal listrik menjadi objek gambar sesuai dengan objek yang telah di transmisikan. Pada pesawat televisi hitam putih, gambar yang diproduksi akan berbentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Sedangkan pada pesawat televisi berwarna, semua warna yang sudah dipisah ke dalam warna dasar merah, hijau dan biru akan dicampur kembali pada rangkaian matriks agar dapat menghasilkan sinyal luminasi. Selain dapat menghasilkan gambar, pada rangkaian tv juga akan membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Siaran televisi yang kita tonton sebenarnya hampir sama dengan sistem suara radio, yang beda hanya mencakup gambar dan suara. Sinyal suara yang dipancarkan oleh modulasi frekuensi pada suatu gelombang terpisah kedalam satu saluran yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar hampir mirip dengan sistem pemancar radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua pengujian ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Jenis-jenis rangkaian tv yang paling sering kita kenal adalah NTSC National Television System Committee, PAL Phases Alternating Line, SECAM Sequential Couleur a Memorie dan PALB. Di negara Amerika Serikat yang sering digunakan adalah jenis NTSC, sedangkan untuk PAL di gunakan oleh Negara Inggris, Untuk jenis SECAM di gunakan oleh negara Perancis. Di negara Indonesia sendiri, jenis yang digunakan adalah PALB. Yang membedakan dari keempat jenis tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa arus. Untuk pengelompokan frekuensi yang sudah ditetapkan sebagai stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut dengan saluran chenel. Masing-masing dari rangkaian tv mempunyai sebuah saluran 6 mHz dalam salah satu bidang frekuensi yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial. Berikut ini jenis-jenis saluran yang sudah ada VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian tv, semoga rangkaian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca setia Baca juga artikel rangkaian elektronika lainnya, seperti Rangkaian Sensor dan Rangkaian Relay. ZC0W.
  • 23jtw8c12b.pages.dev/124
  • 23jtw8c12b.pages.dev/177
  • 23jtw8c12b.pages.dev/12
  • 23jtw8c12b.pages.dev/13
  • 23jtw8c12b.pages.dev/389
  • 23jtw8c12b.pages.dev/244
  • 23jtw8c12b.pages.dev/145
  • 23jtw8c12b.pages.dev/380
  • rangkaian tv tuner sederhana